Daku cuba mengisi waktu dengan puisi ini:
Dalam kepayahan kupasrah
Dalam gundah kumenyerah
Kugapai Cinta Agung
Dalam mengisi dimensi waktu.
Dalam gundah kumenyerah
Kugapai Cinta Agung
Dalam mengisi dimensi waktu.
Di bawah pula rangkap-rangkap pantun. Kalau indah, katakan indah. Kalau buruk, nyatakan demikian.
Indah sungguh berhelah madah,
Berhelah sarat jiwa bergetar;
Mengapa demikian berpatah lidah,
Bukankah balasan sudah dihantar?
Ombak beralun tidak menghempas,
Sambil berdayung ke Kuala Kedah;
Surat dinda sudah dibalas,
Mengapa cuba berpatah lidah?
Dayang Bunting warisan ibunda,
Keliling lautan ciptaan Yang Esa;
Apa dihairan suatu petanda,
Itulah hebat Yang Maha Kuasa.
Grafik: Api Greek atau Api Yunani yang menjadi senjata utama mengalahkan kepungan ke atas kota Konstantinopel oleh Khalifah Muawiyah bin Abu Sufian dan Khalifah Sulaiman bin Abdul Malik.
Mungkin berkaitan: Perang Konstantinopel: Pendahuluan
Perang Konstantinopel (1)
Perang Konstantinopel (2)
Perang Konstantinopel (3)
Perang Konstantinopel (4)
Perang Konstantinopel (5)
Indah sungguh berhelah madah,
Berhelah sarat jiwa bergetar;
Mengapa demikian berpatah lidah,
Bukankah balasan sudah dihantar?
Ombak beralun tidak menghempas,
Sambil berdayung ke Kuala Kedah;
Surat dinda sudah dibalas,
Mengapa cuba berpatah lidah?
Dayang Bunting warisan ibunda,
Keliling lautan ciptaan Yang Esa;
Apa dihairan suatu petanda,
Itulah hebat Yang Maha Kuasa.
Grafik: Api Greek atau Api Yunani yang menjadi senjata utama mengalahkan kepungan ke atas kota Konstantinopel oleh Khalifah Muawiyah bin Abu Sufian dan Khalifah Sulaiman bin Abdul Malik.
Mungkin berkaitan: Perang Konstantinopel: Pendahuluan
Perang Konstantinopel (1)
Perang Konstantinopel (2)
Perang Konstantinopel (3)
Perang Konstantinopel (4)
Perang Konstantinopel (5)
0 comments:
Post a Comment